Sinopsis Woman Who Still Wants to Marry Part 2

Buki membawa Sinyoung ke dokter. Dokternya adalah Bansuk yang langsung jatuh cinta gitu deh sama Sinyoung. Sinyoung di terapi dan Bansuk nyari-nyari cara biar Sinyoung datang berobat terus. Nah, Bansuk yang buta urusan percintaan belajar dari Minjae buat ngerebut hatinya Sinyoung. Karena dasarnya kurang pengalaman Bansuk malah salah strategi. Waktu ke London dia malah nelpon Sinyoung pura-pura nanya kesehatan *Dokter yang kelewat perhatian* terus ngajak sinyoung ketemuan. Berhubung Sinyoung sibuk, mereka malah sepakat ketemu di Bandara karena Bansuk mau ngasih hadiah. Pulang dari bandara, Sinyoung nganter Bansuk kerumah sakit. Berakhirlah pertemuan mereka yang aneh.
Dirumah, Buki, Sinyoung dan Dajung sibuk menebak-nebak isi hadiah. Mereka bertiga yakin kalau Bansuk ada hati pada Sinyoung dan berharap hadiah itu berupa sesuatu yang berharga. Ternyata isinya cuma sekotak coklat. Lucunya lagi, Dajung masih berharap kalau didalam coklat disembunyikan sebuah cincin, jadilah mereka bertiga makan semua coklatnya sambil nyari-nyari cincin yang nggak pernah ada.
Dengan kecewa mereka bertiga berasumsi kalau Bansuk adalah cowok pelit. Sengaja ngasih hadiah murah supaya menghemat ongkos taksi kerumah sakit. Hahaha padahal dasarnya Bansuk emang blo’on.

Minjae kaget setelah tahu kalau cewek yang ditaksir Bansuk adalah Sinyoung. Bansuk malah senang, dia minta tolong sama Minjae buat mencuri foto Sinyoung. Konyol deh, dikelas Minjae malah motret-motret, Sinyoung yang risih negur Minjae, dan dengan coolnya Minjae bilang kalau dia bukan memotret guru melainkan catatan di papan tulis. Sinyoung jadi malu sendiri.
Dirumah, Bansuk senang ngeliat hasil foto Minjae. Saat ngeliat foto-foto itu Bansuk ngoceh kalau Sinyoung cantik dan tanpa sadar Minjae mengiyakan. *Mulai suka kayaknya). Sayangnya, gara-gara tragedi coklat, Sinyoung nggak ngrespon Bansuk lagi.
Setelah nggak ada respon dari Sinyoung, Bansuk merasa kecewa dan menyalahkan ide-ide Minjae. Akhirnya mereka malah taruhan, kalau Minjae nggak berhasil merebut hati Sinyoung, dia bakal berhenti bermusik. Minjae memulai aksinya pada saat kelas Sinyoung akan berakhir, dia berpura-pura sakit dan tetap masuk kelas karena itu adalah hari terakhir Sinyoung mengajar. Dari awal Minjae emang udah nggak sopan sama Sinyoung dan sering manggil dengan sebutan nama saja. Ketika kelas berakhir, Minjae memberi amplop pada Sinyoung yang isinya adalah foto diri Sinyoung. Jadi ge-er deh Sinyoung, apalagi setelah itu Minjae sering menampakan diri di tempat kerja Sinyoung dengan sengaja.

Sangwoo terus mengejar Sinyoung, padahal udah sering diusir sama Sinyoung. Disini suara ketiga sahabat terbelah. Buki mendukung Sinyoung menjauh dari Sangwoo sementara Dajung mendukung Sangwoo kembali pada Sinyoung. Sinyoung yang tanpa sengaja membawa foto yang dikasih Minjae memanfaatkan situasi. Ia berusaha membuat keadaaan seolah-seolah Minjae naksir dia. Sangwoo kaget dan nggak percaya karena katanya mana ada anak muda yang mau sama wanita tua. Sinyoung dan Dajung marah. Sinyoung akhirnya meyakinkan Sangwoo kalau Minjae memang menyukainya dan menyuruh Sangwoo menyaksikan Minjae mengendongnya pulang. Akhirnya terjadi semacam taruhan juga. Disini lucunya, Minjae dan Sinyoung sama-sama melancarkan aksi untuk saling dekat demi taruhan masing-masing. Waktu di tempat karoke bersama teman-teman kerja Sinyoung, Minjae berlagak nggak biasa minum arak dan Sinyoung dengan senang hati meminum semua arak untuk Minjae. Ceritanya, sih, demi melindungi Minjae. Akhirnya Sinyoung kebanyakan minum dan mabuk. Sebenernya, sih, Sinyoung cuma pura-pura mabuk tapi Minjae nggak keberatan karena dia sendiri berjanji akan mengirim foto dirinya dan Sinyoung kepada Bansuk sebagai bukti kemajuan hubungan mereka. Waktu Minjae mau nganter Sinyoung pulang dengan menggendongnya, Bosnya Sinyoung datang dan nyuruh petugas buat nganter Sinyoung pulang pakai tandu. Kebayang nggak lucunya waktu Minjae berusaha keras nggak melepaskan Sinyoung dan sinyoung yang pura-pura mabuk juga nggak mau ditaroh tandu. Akhirnya Minjae nyerah dan membiarkan Sinyoung dibawa pulang petugas. Untung aja Sinyoung yang pulang sendiri nggak ketemu sama Sangwoo yang udah nungguin mereka. Sangwoo ditangkap polisi karena dianggap mencurigakan.
Sangwoo terus mengejar Sinyoung dan Sinyoung yang makin jengkel dikejar-kejar ngatur siasat lagi. Bertepatan dengan acara pembukaan restorannya Buki, Sinyoung berencana nunjukin sama Sangwoo kalau dia dan Minjae pacaran. Rencana ini didukung penuh oleh ledua sahabatnya. Ketika acara berlangsung, Sinyoung langsung nempel terus sama Minjae dan bilang sama Minjae kalau hari itu mereka harus mesra. Minjae setuju aja dan malah kelewat mesra sampai Dajung dan Buki mikir kalau mereka beneran pacaran. Sangwoo langsung syok berat. Dia nekat mendekati keduanya dan pura-pura ngefans sama Minjae. Sinyoung segera mengajak Minjae keluar. Dijalan Minjae menanyakan tentang Sangwoo dan Sinyoung menceritakan semuanya.
Yang paling lucu diantara tiga sahabat ini sebenarnya Dajung. Walaupun seorang penerjemah terbaik yang harusnya pinter malah sering bikin onar dan menyusahkan teman-temannya. Salah satunya yang paling lucu waktu dia maksa Sinyoung untuk pergi ke orang pintar untuk melihat jodoh. Kata orang pintar mereka disuruh bercermin aja karena sudah berusia nggak muda lagi. Dajung bahkan nekat ngebohongin kedua temannya untuk pergi ke upacara lompat dewa, semacam upacara buat nyari jodoh gitu. Padahal tuh dukun kayaknya palsu gitu. Udah tempatnya jauh, terus mereka bertiga juga pake baju merah semua. Buki sama Sinyoung sebenarnya curiga kalau mereka dibohongin dan memilih menjauh, tapi tuh dukun malah mukulin mereka berdua. Ditengah keributan sama dukun itu, ternyata ada wartawan yang diam-diam ngeliput. Mereka bertiga terpaksa lari tunggang langgang. Parahnya wartawan itu saudara seniornya Sinyoung yang jahat. Dajung juga sempat dibawa ke kantor polisi karena cowok yang lagi pedekate sama dia ternyata penjual obat terlarang. Yang konyol, Dajung bahkan ngikutin saran juniornya buat nyanyi sebuah lagu sebanyak lebih dari 20 kali secara berulang-ulang untuk mendapatkan jodoh. Beneran aneh, deh, Dajung. hwakaka...