Sinopsis Woman Who Still Wants to Marry Part 3
Minjae makin mengejar-ngejar Sinyoung. Ya ampun padahal jelas-jelas Sinyoung udah berumur. *Hehe, rada sirik* untung aja Sinyoung nya juga nggak kayak tante-tante *kalo iya, nggak bakal ngejar dong Minjae haha*. Kebetulan studio latihan Minjae letaknya satu gedung dengan kantor Sinyoung, jadinya mereka sering ketemu. Minjae tanpa sengaja ngeliat pertengkaran Sinyoung dengan Myeongseok. Gara-gara video rekaman upacara dewa yang tersebar padahal Myeongseok sudah janji membantu nggak menyebarkan. Minjae kelamaan jadi simpati. Dia jadi sering membantu Sinyoung nyari berita dan ngungkap kasus. Mereka sering jalan bareng. Suatu malam Sinyoung harus nunggu di depan rumah orang demi mendapatkan persetujuan wawancara dari orang itu. Tiba-tiba Minjae datang sambil bawa ubi panas, kopi, dan penutup telinga biar nggak dingin. Yeah, pantes aja cewek langsung luluh. Belum lagi Minjae ngebantuin ngerayu orang itu buat wawancara dan berhasil. Sayangnya, senior Sinyoung yang licik malah bikin rencana berantakan. Wawancara batal tayang. Sinyoung malah dimarahin bosnya dan orang yang diwawancarai ikut marah bahkan menyiramkan air kemuka Sinyoung. Sinyoung depresi dan nangis di toilet, dia bahkan berencana berhenti kerja. Saat itu Minjae datang menghibur dengan mengajaknya main Ice Skating. Seorang tukang foto yang ngeliat mereka komentar kalau mereka sangat cocok dan pasti seumuran. Karena Sinyoung nggak bisa main, akhirnya dia jatuh menimpa Minjae. Yah, sepeerti film-film lainnya. Udah tahu jatuh nindih orang malah nggak bangun-bangun. Hahaha. Pokoknya hubungan Minjae dan Sinyoung semakin dekat.
Sementara itu, Dajung pergi ke luar negeri bersamaan dengan Bansuk. Nggak disangka mereka bertemu dan Bansuk terpesona sama suara Dajung yang lagi menerjemahkan bahasa inggris. Dan Bansuk langsung melancarkaan aksi mendekati Dajung karena nggak mau kejadian dicuekin Sinyoung terulanng. Mereka kenalan dan hubungan berlanjut sampai ke Korea. Sewaktu pulang kencan, Bansuk mengantar Dajung sampai kedalam rumah dan kaget waktu ngeliat Sinyoung. Sinyoung juga panik karena dia lagi sauna pribadi diruang tamu! Dan terbogkarlah kalau Bansuk adalah pria coklat yang telah mereka cela. Tapi Dajung nggak menyerah. Dia tetap pada pendiriannya bersama Bansuk, dia bahkan berkata peristiwa coklat itu hanya karena Sinyoung bukan jodoh Bansuk. Besoknya Dajung terus ngoceh tentang Bansuk dan Sinyoung kesal. Dajung malah mengira kalau kekesalan Sinyoung karena Dajung lebih dulu dapat pasangan dan cemburu dengannya. Tentu saja Sinyoung makin marah. Mereka perang mulut dan Sinyoung pergi dengan jengkel. Padahal Dajung ingin mengatakan sesuatu yang penting berkaitan dengan Minjae. Tanpa sadar Bansuk sudah menceritakan perihal taruhannya pada Dajung.
Dajung dan Sinyoung bertemu lagi di restoran Buki. Mereka terus bertengkar dan disaksikan Sang Mi. Sang Mi adalah seorang wanita yang suaminya sering menggoda perrempuan lain. Salah satunya adalah Buki. Buki yang terus terang menceritakannya pada sang Mi. Awalnya Sang Mi kesal pada Buki tapi ia malah jadi berteman dengan Buki. Buki berusaha melerai kedua sahabatnya dengan mengajak mereka kursus masak. Sang Mi masak dengan serius, Dajung masak Cuma buat foto, Sinyoung malah menghambur-hambur bahan alias gagal masakannya. Saat itu ia bertengkar lagi dengan Dajung dan tanpa sengaja menjatuhkan kue Sang Mi. Sang Mi langsung mendaptkan kesan buruk terhadap Sinyoung apalagi selama beberapa kali Sang Mi juga melihat Sinyoung berisik saat menelpon.
Suatu hari Minjae membantu Sinyoung membongkar kasus lagi, dan kali ini Minjae menghilang. Hpnya juga nggak aktif. Sinyoung panik dan merasa bersalah. Ia terus menunggu Minjae di Cafe hingga larut malam dan akhirnya menangis pasrah di jalanan. Tepat saat itu Minjae datang sambil senyum-senyum. Katanya dia sengaja mematikan HP untuk melihat Sinyoung khawatir. Mereka pergi ke restoran Buki. Disana Minjae malah mengutarakan isi hatinya. Dia memaksa Sinyoung jadi pacarnya. Sinyoung langsung nolak karena nyadar diri dia jauh lebih tua dan orang lain pasti menertawakan mereka. Minjae tetap ngotot dan bahkan bilang itulah penyebab Sinyoung belum nikah sampai sekarang, karena terlalu mikirin banyak hal. Sinyoung tetap nolak dan bilang dia akan nikah sama orang yang seumuran. Minjae juga ngotot. Dia bilang, Sinyoung harus bersamanya sampai menemukan orang yang ingin dinikahinya, kalau orang itu nggak ditemukan maka Sinyoung harus bersamanya semumur hidup. Blessss, Sinyoung luluh. Ia mengakui perasaannya juga dan akhirnya mereka jadian disaksikan Buki. Setelah itu mereka berdua menghilang semalaman.
Buki, Sinyoung, dan Dajung bertemu untuk makan bersama. Sinyoung yang baru jadian ingin mengabarkan pada Dajung, dan Dajung juga ingin mengabarkan berita taruhan Minjae. Ia kaget waktu mengetahui Minjae dan Sinyoung sudah pacaran dan menghilang semalaman.*padahal mereka nggak ngapa-ngapain, kok ^,^ *Sinyoung lebih kaget waktu diberitahu kalau itu cuma taruhan. Dajung dan Buki merasa kasihan pada Sinyoung dan Sinyoung merasa sangat malu, kesal, dan marah.
Besoknya Sinyoung nyuekin Minjae. Ia malah bertekat memberi kesempatan pada Sangwoo. Dajung yang memang pro Sangwoo segera memberi tahunya. Di tempat kerja Sinyoung mendapat bunga dari Sangwoo dan ajakan makan malam, saat bersamaan, Minjae datang untuk mengajak Sinyoung makan malam juga. Sinyoung menolaknya karena ingin pergi dengan Sangwoo.. Tanpa sepengatahuan Minjae Sinyoung dan Sangwoo malah sepakat mau nikah dan memperbaiki hubungan mereka. Tapi kelihatan banget kalau Sinyoung setengah hati karena dia sudah nggak punya rasa buat Sangwoo. Tapi itu nggak berlangsung lama. Berkat abangnya yang cerewet (Bansuk), Minjae tahu permasalahan yang membuat Sinyoung menjauh. Suatu malam saat Sinyoung lembur, ia diganggu oleh orang yang mematikan lampu dengan sengaja. Saat mengejar orang itu, Sinyoung dikejutkan dengan lilin yang disusun disepanjang lorong. Ternyata diujung lorong, Minjae telah menunggu. Minjae mengatakan sungguh-sungguh isi hatinya dan memaksa Sinyoung jadi pacarnya. Sinyoung menyangkal karenaa sudah jengkel. Minjae tetap ngotot dan mendekat, mendekat dan tiba-tiba ia mencabut uban di kepala Sinyoung hingga Sinyoung menjerit. Minjae malah ketawa dan tiba-tiba Sinyoung bilang kalau itu adalah salah satu alasan mengapa mereka nggak bisa berpacaran. Beda sepuluh tahun gitu loh..... ^,^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar